Selasa, 04 Desember 2018
MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (ATUR DAN AWASI)
MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ATUR DAN AWASI
Sabtu, 01 Desember 2018
Penyebab Hilangnya Minat Belajar serta Cara untuk Menumbuhkan Minat Belajar Siswa
Penyebab Hilangnya Minat
Belajar serta Cara untuk Menumbuhkan
Minat Belajar Siswa
a.
Penyebab Hilangnya
Minat Belajar Siswa
Adapun penyebab hilangnya minat belajar siswa, antara lain meliputi:
1) Kelainan jasmani, seperti cacat,
kondisi fisik lemah, dan sebagainya.
2) Pelajaran di kelas kurang nyaman.
3) Kemampuan anak terlalu tinggi
sedangkan penyampaian materi yang monoton.
4) Ada masalah kejiwaan.
5) Perhatian utama dicurahkan di luar
kelas.
6) Sikap pura-pura
7) Ada konflik pribadi dengan guru.
- Cara-Cara untuk Menumbuhkan Minat Belajar Siswa
Adapun cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar siswa, antara lain:
1) Periksalah kondisi jasmani anak.
2) Gunakan metode yang bervariasi,
meliputi pemodelan atau peragaan dan media pembelajaran yang menarik.
3) Menolong anak terhadap kondisi
mental yang baik seperti pujian, hadiah atau reward.
4) Chek pada orang atau guru lain.
5) Mungkin lingkungan rumah anak kurang
mementingkan sekolah dan belajar.
6) Cobalah untuk menemukan suatu hal yang menarik
anak agar tergerak minatnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA
Berhasil atau tidak peserta didik dalam belajar
disebabkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Faktor tersebut
dapat berupa faktor dari dalam individu (faktor internal) seperti
faktor kesehatan, bakat dan perhatian, dan faktor dari luar individu (faktor
eksternal) seperti keadaan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a.
Faktor
internal
Faktor internal (intern) Merupakan
faktor yang mempengaruhi minat belajar
peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Yaitu berupa aspek jasmaniah (kesehatan) dan
aspek psikologi (perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, daya pikir
/ intelegensi dan bakat).
1)
Kesehatan
Peserta
didik yang sehat jasmani dan rohani akan terdorong untuk belajar dan
sebaliknya. Kesehatan jasmani yang terganggu misalnya pilek dan demam, menjadikan peserta didik cepat lelah dalam belajar dan tidak memiliki
semangat untuk belajar.
Begitu
pula dengan kesehatan rohani, peserta didik yang memiliki rasa kecewa terhadap
teman atau orang tua, menimbulkan rasa malas untuk belajar dan tidak adanya
konsentrasi terhadap pelajaran tersebut.
2)
Bakat dan
intelegensi
Bakat
mempengaruhi belajar, jika bahan
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakat, maka siswa akan berminat
terhadap pelajaran tersebut, begitu juga intelegensi, orang yang memiliki
intelegensi (IQ) tinggi, umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik,
sebaliknya jika seseorang yang “IQ”nya rendah akan mengalami kesukaran dalam
belajar.
Lingkungan kelas harus membantu otak membuat hubungan sinapsis. Ketika
hubungan-hubungan sinapsis terjadi, jalan-jalan saraf yang kompleks akan
terbentuk dan akan meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan kecerdasan otak (IQ).[1]
3)
Perhatian
Untuk mencapai hasil
belajar yang baik, siswa harus mempunyai perhatian terhadap materi yang
dipelajarinya. Hal tersebut akan menimbulkan minat dalam diri peserta didik dan
memiliki semangat dalam belajar sehingga mencapai prestasi yang bagus.
b.
Faktor
eksternal
Faktor eksternal (ekstern) merupakan faktor yang empengaruhi minat dari
luar, yaitu:
1)
Keluarga
Keluarga
memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat belajar bagi anak. Seperti
yang kita tahu, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama bagi anak
Cara orang tua dalam mengajar dapat mempengaruhi minat belajar anak. Orang tua harus selalu siap
sedia saat anak membutuhkan bantuan terlebih terhadap materi pelajaran yang
sulit ditangkap oleh anak. Peralatan belajar yang dibutuhkan anak, juga perlu
diperhatikan oleh orang tua. Dengan kata lain, orang tua
harus terus mengetahui perkembangan belajar anak pada setiap hari.
Faktor orang tua sangat besar pengarunya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar.[2]
Suasana rumah juga harus mendukung
anak dalam belajar. Kerapian dan ketenangan perlu dijaga. Hal tersebut
bertujuan agar anak merasa nyaman dan mudah membentuk konsentrasinya terhadapa
materi yang dihadapi.
2)
Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar.[3] Pengetahuan dan pengalaman
yang diberikan melalui sekolah harus dilakukan dengan proses
mengajar yang baik. Pendidik menyelenggarakan pendidikan dengan tetap
memerhatikan kondisi anak didiknya. Dengan demikian, anak tercipta situasi yang
menyenangkan dan tidak membosankan dalam proses pembelajaran.
Faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa di lingkungan sekolah
yaitu (a) sistem mengajar / metode pengajaran dari guru, (b) kurikulum, (c)
sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajarn misalnya media pembelajaran. Minat belajar peserta didik, dapat tumbuh dalam
lingkungan sekolah dengan baik, apabila guru memegang perannya sesuai
ketentuan. Guru dapat menimbulkan minat belajar dengan memotivasi mereka,
seperti memberikan hadiah pada anak yang mendapat nilai seratus. Guru juga
harus pandai dalam memilki pekerjaan rumah yang akan diberikan pada peserta
didik. Pekerjaan rumah tersebut jangan sampai membuat peserta didik merasa
bosan didepan soal-soal tersebut.
3)
Masyarakat dan Lingkungan sekitar
Kegiatan akademik, akan
lebih baik apabila diimbangi dengan kegiatan di luar sekolah. Banyak kegiatan
di dalam masyarakat yang dapat menumbuhkan minat belajar anak. Seperti kegiatan
karang taruna. Anak dapat belajar berorganisasi di dalamnya. Tapi, orang tua
perlu memperhatikan kegiatan anaknya di luar rumah, pergaulan, tempat tinggal dan sekolah. Sebab kegiatan yang berlebih akan
menurunkan semangatnya dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)