Jumat, 30 November 2018

JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN


       Jenis – Jenis Media Pembelajaran 

1.        Jenis Media Ditinjau dari Tampilan
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran antara lain:
a)      Media grafis (media dua dimensi atau dua ukuran panjang dan lebar). Seperti diantaranya : gambar, foto, grafik dan poster.
b)      Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk seperti model padat (solid model), model penunjang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain sebagainya.
c)      Media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP dan lainnya
d)     Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran. [1]
Bretz dalam Yamin (2007: 204) membagi media menjadi tiga macam, yaitu suara (audio), media bentuk visual, dan media gerak (kinestetik). Media bentuk visual dibedakan menjadi tiga pula yaitu gambar visual, garis (grafis) dan simbol verbal.[2]
a)      Media Visual
Media berbasis visual (Image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media ini berkaitan dengan indra penglihatan. [3]
Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representatif seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukan bagaimana tampaknya sesuatu benda, (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan dan struktur isi materi, (c) peta yang menunjukan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi, (d) grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran / kecenderungan data atau antar-hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.[4]
b)     Media Audio
Media audio adalah media yang penggunaannya menekankan pada aspek pendengaran.[5] Dalam penggunaan media audio akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata / bahasa lisan) maupun non verbal (Angkowo, 2007: 13).[6]
Ada jenis media yang kita kelompokkan dalam media audio, antara lain :
1.        Radio
2.        Alat perekam pita magnetik
3.        Piringan hitam
4.        Laboratorium bahasa
Salah satu bentuk simulator ialah laboratorium bahasa. Sangat banyak perhatian terhadap laboratorium bahasa yang digunakan untuk latihan penguasaan bahasa asing akibatnya banyak sekali laboratorium bahasa dibangun. Simulator yang mahal ini sangat berguna untuk pengembangan keterampilan berbahasa yang berurut, kumulatif dan berulang.[7]
c)      Media Kinestetik
Media kinestetik adalah media yang penggunaan dan pemfungsiannya memerlukan sentuhan (touching) antara guru dan siswa atau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Biasanya media ini lebih menekankan pengalaman dan analisis suasana dalam penerapannya. Sebab media tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi lingkungan dan suasana juga bagian dari pembelajaran. Berikut ini jenis-jenis media yang bisa dikategorikan media kinestetik antara lain :[8]
1.    Dramatisasi
2.    Demonstrasi
3.    Karya Wisata (Field Strip)
4.    Kemping atau Perkemahan Sekolah
5.    Survey Masyarakat (Community Survey )
2.        Jenis Media ditinjau dari Penggunaan
a)        Media Proyeksi
Media proyeksi adalah media yang menggunakan proyektor nampak pada layar ( Sabri, 2005: 116). Artinya media ini bergantung pada alat bantu proyektor untuk menghubungkan dan menyampaikan kepada penerima pesan.[9]
Jenis – jenis media proyeksi antara lain:
1.      Film
Film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkataan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan yang Nampak normal.[10]
2.      Proyektor Transparansi / Over Head Proyektor (OHP)
Overhead transparan termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan untuk diproyeksikan, dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media pengajaran transparan, yang disebut overhead proyektor.[11]
Transparasi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungan pada lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau diding melalui sebuah proyektor.[12]
3.      Film Bingkai (Slide)
Film bingkai (slide) adalah suatu film transparasi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2x2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector.[13] Media slide dapat dipergunakan dengan mengoperaikan secara manual, remote control (dari jarak tertentu), atau secara sunc-tape (operasi secara otomatis bersama dengan suara).[14]
4.      Film Rangkai (Film Strip)
Omar Hamalik dalam Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002:77) menjelaskan sebagai berikut: “filmstrip is aroll in 35 mm positive, film which has sprocket holes in both margins and contains a sequence of ficture”.[15]
Slide dan filmstrip adalah gambar yang diproyeksikan yang dapat dilihat dengan mudah oleh siswa di dalam kelas.[16]
5.      Proyektor Tidak Tembus Pandang (Opaque Projector)
Proyektor tidak tembus pandang adalah alat untuk memproyeksikan bahan bukan transparan, tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang (Opaque).[17] Benda-benda tersebut adalah benda datar dan tiga dimensi. Kelebihannya dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindah kedalam transparan terlebih dahulu, sedangkan kelemahannya harus digunakan di ruang yang gelap.


b)       Media Nonproyeksi
Media visual nonproyeksi (Non Projected Media) adalah media yang penggunaannya tidak memerlukan bantuan alat proyektor.[18]
Media pembelajaran jenis nonproyeksi antara lain:
1.      Wallsheets
2.      Buku Cetak
3.      Papan Tulis
Brets mengemukakan beberapa kelompok media, sebagai berikut:
a.       Media audio-montion-visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk objektif dapat dilihat. (televisi, video, tape, dan film bergerak).
b.      Media audio-still-visual, yakni media yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan.(film strip bersuara, slide bersuara, dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak/ television still recordings).
c.       Media audio-semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. (papan tulis jarak jauh atau tele blackboard).
d.      Media motion-visual, yakni media yang mempunyai gambar obyek bergerak, tapi tanpa mengeluarkan suara. (film bisu yang bergerak).
e.       Media still-visual, yakni ada obyek namun tidak ada gerakan, seperti film strip dan slide tanpa suara.
f.       Media audio, hanya menggunakan suara.(radio, telephone, dan audio-tape).
g.      Media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak / tertulis. (buku, modul dan pamflet).[19]
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dari segi perkembangan teknologi oleh Seels & Glasgow (1990: 181-183) dibagi ke dalam kategori luas, yaitu: pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1.      Pilihan media tradisional
a.       Visual diam yang diproyeksikan; Proyeksi opaque (tak-tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips.
b.      Visual yang tak diproyeksikan; gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu.
c.       Audio; rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge.
d.      Penyajian multimedia; slide plus suara (tape), multi-image.
e.       Visual dinamis yang diproyeksikan; film, televisi, video.
f.       Cetak; buku teks, modul, teks terprogram, work book, majalah ilmiah, berkala, lembaran lepas (hand-out).
g.      Permainan; teka-teki, simulasi, permainan papan.
h.      Realita; model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
2.      Pilihan media teknologi mutakhir
a.       Media berbasis telekomunikasi; telekonfern, kuliah jarak jauh.
b.      Media berbasis mikroprosesor; computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc. [20]


[1]Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i ,Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), Cet. 8, hlm. 3-4.
[2] HM. Musfiqon, Op. Cit. ,hlm. 70.
[3]Ibid.
[4] Ibid., hlm.71.
[5] Ibid., hlm. 89.
[6] Ibid.
[7] Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), hlm.119.
[8] HM. Musfiqon, Op. Cit., hlm. 94.
[9]Ibid., hlm. 102.
[10] Ibid., hlm. 106.
[11] Ibid., hlm. 97.
[12] Azar Arsyad, Op. Cit., hlm. 42-43.
[13] HM. Musfiqon, Op. Cit., hlm. 107.
[14] Nana Sudjana dan ahmad rifa’i, Op. Cit., hlm. 115.
[15] HM. Musfiqon, Loc. Cit., hlm.108.
[16] Nana Sudjana, Op. Cit., hlm. 103.
[17] HM. Musfiqon, Loc. Cit.,hlm. 110.
[18] Ibid., hlm. 111.
[19] R. Ibrohim dan Nana Syaodih S, Perencanaan pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), Cet. 3, hlm. 114.
[20] Azhar Arsyad,Op.Cit., hlm. 33-35.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar