Jumat, 30 November 2018

MEDIA VISUAL


MEDIA VISUAL

a.      Pengertian Media Visual
Dalam kamus Bahasa Indonesia, Visual berati berdasarkan penglihatan, dapat dilihat dengan indera penglihatan, secara pandang.[1] Media visual merupakan media yang paling familiar dan sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran. Media berbasis visual (image / perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media jenis ini berkaitan dengan indra penglihatan. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula meningkatkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.[2] Alat bantu visual (visual Aid) dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang nyata kepada siswa.[3]
Jadi media visual presentasi Microsoft PowerPoint adalah media pembelajaran yang menggunakan salah satu paket program dalam Microsoft office yang dapat merancang presentasi dengan mudah dan cepat sehingga para siswa dengan mudah memahami materi, karena materi yang disajikan menggunakan visualisasi yang nyata (konkret).
b.      Jenis-Jenis Media Visual
Bentuk visual bisa berupa (a) gambar representatif seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran / kecenderungan data atau antar-hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.[4] Alat bantu visual seperti gambar, foto, diagram, dan representasi grafik, merupakan alat-alat yang dijadikan alat bantu belajar yang biasa. Alat-alat tersebut digunakan dengan peta dinding, film bingkai, film strips, dan transparasi untuk OHP (overhead projector transparancies).[5] Jadi, beberapa jenis media pembelajaran visual:
1)      Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
a)      Media realita (benda nyata). 
b)      Model (benda tiruan dalam wujud tiga dimensi)
c)      Media grafis. Jenis-jenis media grafis adalah:
1.      gambar / foto
2.      sketsa
3.      diagram / skema.
4.      bagan / chart 
5.      grafik, dsb.
2)   Media proyeksi, diantaranya;
a)      Transparansi OHP (Overhead projector / OHP). 
b)      Film bingkai / slide dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Berikut ragam media berbasis visual:
1.        Gambar
Gambar yang dimaksudkan disini termasuk foto, lukisan, sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.[6]
Ada beberapa jenis media gambar/ foto (Usman, 2002:51), antara lain:[7] foto dokumentasi, foto aktual, foto pemandangan, foto iklan / reklame dan foto simbolis.

2.      Sketsa
Sketsa (gambar garis / stick figure) adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.(Sadiman,2005: 33)[8]

3.      Diagram
Diagram adalah gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis.[9]
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Gambar juga sering digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.(Usman, 2002:43).[10]

4.      Chart atau Bagan
Media bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan penggunaan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut ruang dan waktu (Usman, 2002: 32).[11]
Ada beberapa jenis bagan yaitu bagan pohon (Tree Chart), bagan organisasi, bagan alir (Flow Chart), bagan garis waktu.

5.      Grafik (Graphs)
Grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan hubungan timbal balik informasi secara statistik (Sabri, 2005: 115).[12]
Ada beberapa jenis grafik yang telah lazim dan umum diketahui yakni: grafik garis atau kurva (line graph), grafik batang (bar graph), grafik radar dan grafik simbol (pictoral graph).

6.      Kartun
Kartun merupakan penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.[13]

7.      Poster dan Komik
Poster merupakan gambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar.[14] Sedangkan komik merupakan bentuk kartun di mana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya.[15]
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Desain poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dalam poster.[16]

8.      Peta dan Globe
Peta adalah penyajian visual dari muka bumi. Sedangkan globe adalah bola bumi atau model (Syukur, 2005:31).[17]
Globe merupakan model penampang bumi yang dilukiskan dalam bentuk benda bulat.[18]
 



9.      Papan Flanel / Flannel Board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu pula.[19]

10.  Papan bulletin (Bulletin Board)
Berbeda dengan papan flanel, papan bulletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.[20]





[1] Andarini Saptika dan Rizal Amarulloh, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Multazam Mulia Utama, 2011), Cet. II, hlm. 1334.
[2] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm.70.
[3] Nana sudjana dan Ahmad Rifai, Teknologi Pengajaran. (Bandung. Sinar Baru Algensindo, 2003), Cet. IV. hlm. 57.
[4] HM. Musfiqon, Loc. Cit., hlm.71.
[5] Departemen Agama RI,  Op. Cit., hlm.113-114.
[6] Azar Arsyad, Op. Cit., hlm. 113.
[7] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm. 75.
[8] Ibid., hlm. 76.
[9] Nana sudjana dan Ahmad Rifa’I, Op. Cit. ,hlm. 33.
[10] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm. 77
[11] Ibid., hlm. 78
[12] Ibid., hlm. 81
[13] Nana Sudjana dan Ahmad Rifaai, Op. Cit. hlm.58.
[14] HM. Musfiqon, Op. Cit., hlm. 85.
[15] Nana Sudjana dan Ahmad Rifaai, Op. Cit. hlm.69.
[16]Ibid.,  hlm. 54
[17] HM. Musfiqon, Op. Cit. hlm. 86
[18]Nnana Sudjana, Op. Cit., hlm. 102
[19] HM. Musfiqon, Op. Cit., hlm. 87
[20] Ibid., hlm. 88.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar