MEDIA VISUAL
a. Pengertian Media Visual
Dalam
kamus Bahasa Indonesia, Visual berati berdasarkan penglihatan, dapat dilihat
dengan indera penglihatan, secara pandang.[1] Media visual merupakan
media yang paling familiar dan sering dipakai oleh guru dalam pembelajaran.
Media berbasis visual (image / perumpamaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Media jenis ini berkaitan dengan indra
penglihatan. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
meningkatkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.[2] Alat bantu visual (visual
Aid) dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda
atau alat-alat lain yang memberikan pengalaman visual yang nyata kepada siswa.[3]
Jadi media visual presentasi
Microsoft PowerPoint adalah media pembelajaran yang menggunakan salah satu
paket program dalam Microsoft office yang dapat merancang presentasi
dengan mudah dan cepat sehingga para siswa dengan mudah memahami materi, karena
materi yang disajikan menggunakan visualisasi yang nyata (konkret).
b. Jenis-Jenis Media Visual
Bentuk visual bisa berupa (a) gambar
representatif seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya suatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep,
organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan
hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti
tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran / kecenderungan data
atau antar-hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.[4] Alat bantu visual seperti
gambar, foto, diagram, dan representasi grafik, merupakan alat-alat yang
dijadikan alat bantu belajar yang biasa. Alat-alat tersebut digunakan dengan
peta dinding, film bingkai, film strips, dan transparasi untuk OHP (overhead
projector transparancies).[5] Jadi, beberapa jenis
media pembelajaran visual:
1) Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
a)
Media realita
(benda nyata).
b)
Model (benda
tiruan dalam wujud tiga dimensi)
c)
Media grafis.
Jenis-jenis media grafis adalah:
1.
gambar / foto
2.
sketsa
3.
diagram /
skema.
4.
bagan /
chart
5.
grafik, dsb.
2) Media proyeksi, diantaranya;
a)
Transparansi
OHP (Overhead projector / OHP).
b) Film bingkai / slide dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Berikut
ragam media berbasis visual:
1.
Gambar
Gambar
yang dimaksudkan disini termasuk foto, lukisan, sketsa (gambar garis). Tujuan
utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan
konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.[6]
Ada
beberapa jenis media gambar/ foto (Usman, 2002:51), antara lain:[7] foto dokumentasi, foto
aktual, foto pemandangan, foto iklan / reklame dan foto simbolis.
2. Sketsa
Sketsa
(gambar garis / stick figure) adalah gambar yang sederhana, atau
draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap
orang yang normal dapat belajar menggambar, setiap guru yang baik haruslah
dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik
perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian
pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung
oleh guru.(Sadiman,2005: 33)[8]
3. Diagram
Diagram
adalah gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal
balik terutama dengan garis-garis.[9]
Diagram
merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Gambar juga
sering digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin
serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.(Usman, 2002:43).[10]
4. Chart atau Bagan
Media
bagan (chart) adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara
diagramatik dengan penggunaan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan
sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang,
keluarga ditinjau dari sudut ruang dan waktu (Usman, 2002: 32).[11]
Ada
beberapa jenis bagan yaitu bagan pohon (Tree Chart), bagan
organisasi, bagan alir (Flow Chart), bagan garis waktu.
5. Grafik (Graphs)
Grafik
adalah penggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang
memperlihatkan hubungan timbal balik informasi secara statistik (Sabri, 2005:
115).[12]
Ada
beberapa jenis grafik yang telah lazim dan umum diketahui yakni: grafik garis
atau kurva (line graph), grafik batang (bar graph), grafik
radar dan grafik simbol (pictoral graph).
6. Kartun
Kartun
merupakan penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi
yang dirancang guna mempengaruhi opini masyarakat. Kartun sebagai alat bantu
mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam menjelaskan
rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.[13]
7. Poster dan Komik
Poster
merupakan gambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun
penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar.[14] Sedangkan komik merupakan
bentuk kartun di mana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan
gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya.[15]
Pada
prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi
gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk
menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok,
fakta atau peristiwa tertentu. Desain poster adalah merupakan perpaduan antara
kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras
seringkali dipakai dalam poster.[16]
8. Peta dan Globe
Peta
adalah penyajian visual dari muka bumi. Sedangkan globe adalah bola bumi atau
model (Syukur, 2005:31).[17]
Globe
merupakan model penampang bumi yang dilukiskan dalam bentuk benda bulat.[18]
9. Papan Flanel / Flannel Board
Papan
flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu pula.[19]
10. Papan bulletin (Bulletin Board)
Berbeda
dengan papan flanel, papan bulletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi
langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan.[20]
[1] Andarini Saptika dan Rizal Amarulloh, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Multazam Mulia Utama,
2011), Cet. II, hlm. 1334.
[2] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm.70.
[3] Nana sudjana dan Ahmad Rifai, Teknologi Pengajaran.
(Bandung. Sinar Baru Algensindo, 2003), Cet. IV. hlm. 57.
[4] HM. Musfiqon, Loc. Cit., hlm.71.
[5] Departemen Agama RI, Op.
Cit., hlm.113-114.
[6] Azar Arsyad, Op. Cit., hlm. 113.
[7] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm. 75.
[8] Ibid., hlm. 76.
[10] HM. Musfiqon Op. Cit., hlm. 77
[11] Ibid., hlm. 78
[12] Ibid., hlm. 81
[13] Nana Sudjana dan Ahmad Rifaai, Op. Cit. hlm.58.
[14] HM. Musfiqon, Op. Cit., hlm. 85.
[15] Nana Sudjana dan Ahmad Rifaai, Op. Cit. hlm.69.
[18]Nnana Sudjana, Op. Cit., hlm. 102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar