Manfaat Media
Pembelajaran
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi. Sejalan dengan uraian ini, Yunus (1942: 78) dalam bukunya attarbiyatu
watta’liim mengungkapkan sebagai berikut:
lنها اعظم
تا ثيرا في الحوا س واضمن للفهم......فماراءكمن سمع
“Bahwasanya
media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat
menjamin pemahaman...orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat
pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan
mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya”.[1]
Manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa antara lain:
1)
Pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)
Bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3)
Metode belajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar untuk setiap palajaran.
4)
Siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[2]
Menurut Kemp & Dayton (1985; 3-4)
mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari
penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai
cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
1.
Penyampaian pelajaran menjadi
lebih baku.
2.
Pembelajaran lebih bisa
menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa
tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image
yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan
menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3.
Pembelajaran menjadi lebih
interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis
yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
4.
Lama waktu pembelajaran yang
diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu
singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang
cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5.
Kualitas hasil belajar dapat
ditingkatkan bilamana integrasi kita dan gambar sebagai media pembelajaran
dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang
terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
6.
Pembelajaran dapat diberikan
kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran
dirancang untuk penggunaan secara individu.
7.
Sikap positif siswa terhadap
apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8.
Peran guru dapat berubah ke
arah yang lebih positif .[3]
Guru-guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut
ini dapat terealisasi:
1.
Meningkatkan rasa saling pengertian
dan simpati dalam kelas.
2.
Membutuhkan perubahan
signifikan tingkah laku siswa.
3.
Menunjukkan hubungan antara
mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi
belajar siswa.
4.
Membawa kesegaran dan variasi
bagi pengalaman belajar siswa.
5.
Membuat hasil belajar lebih
bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
6.
Mendorong pemanfaatan yang
bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi
aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7.
Memberikan umpan balik yang
dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
8.
Melengkapi pengalaman yang kaya
dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9.
Memperluas wawasan dan
pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat
generalisasi yang tepat.
10.
Meyakinkan diri bahwa urutan
dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep
dan system gagasan yang bermakna.[4]
Encyclopedia of Educational
Research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan
manfaat media pendidikan sebagai berikut:
a.
Meletakkan dasar-dasar yang
konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
b.
Memperbesar perhatian siswa.
c.
Meletakkan dasar-dasar yang
penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih
mantap.
d.
Memberikan pengalaman nyata
yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
e.
Menumbuhkan pemikiran yang
teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
f.
Membantu tumbuhnya pengertian
yang dapat membantu perkembangan kamampuan berbahasa.
g.
Memberikan pengalaman yang
tidak mudah diperoleh denga cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman
yang lebih banyak dalam belajar.[5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar